Tak Punya Biaya, Remaja Sebatang Kara Terancam Putus Sekolah. Ayo Bantu.!!


 

Sejak balita Astrid Nuraini sudah hidup sebatang kara tanpa ayah, ibu dan saudara. Hidup diasuh nenek angkat yang sudah lanjut usia, ia tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMA Islam karena terbentur biaya. AYO BANTU..!!


TANGERANG, Infaq Dakwah Center (IDC) – Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) melalui program beasiswa, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Astrid Nuraini. Tapi kelulusan sekolah bukan segalanya bagi remaja berusia 16 tahun ini, karena biaya pendaftaran ke sekolah tingkat SMA menjadi problem tersendiri.

Sejak bayi, Nuraini sudah menjalani hidup sebatang kara tanpa saudara, ayah dan ibu kandung. Beruntung masih ada orang yang peduli. Nuraini kini diasuh Uus Usmiati (70) yang sudah dianggap sebagai neneknya. Di kawasan Jurangmangu Tangerang Selatan, Nuraini tinggal berdua bersama nenek angkatnya yang sudah lanjut usia, sakit-sakitan dan tidak bekerja.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bu Uus membagi separo rumahnya untuk dijadikan rumah kontrakan. Namun pendapatan dari sewa rumah kontrakan ini sangat pas-pasan untuk biaya hidup.

Selama di SMPIT Al-Izzah Tangerang, Nuraini bisa menamatkan pendidikan karena mendapat beasiswa dari pihak sekolah. Untuk memangkas biaya transportasi ke sekolah, dari SD hingga SMP, Nuraini terbiasa sekolah dengan berjalan kaki. 

Namun setamat SMP, Nuraini terbentur biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Ia butuh dana sekitar 6 juta rupiah untuk pendaftaran, seragam, uang pangkal, spp dan sebagainya. Bu Uus, ibu angkatnya betul-betul kebingungan tak mampu membiayai sekolah lagi. Ia hanya bisa pasrah, sedih dan hampir putus asa, jika anak asuhnya itu tak bisa melanjutkan sekolah.

INFAQ CERDAS: BEASISWA PEDULI ASTRID NURAINI

Astrid Nuraini berharap semoga saudara-saudara kaum muslimin yang membaca kisah ini tergerak hatinya untuk membantu biaya pendidikan sampai tamat agar menjadi generasi Muslimah yang shalihah.

Insya Allah harta yang kita infakkan untuk membiayai kaum dhuafa yang bersemangat menuntut ilmu diganti Allah dengan rezeki yang lebih baik, dan menjadi sebab (wasilah) pertolongan Allah di dunia dan akhirat.

وَمَآأَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (Qs Saba’ 39).

هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Bukankah kamu ditolong dan diberi rezeki karena (berbuat ihsan) kepada kaum dhu’afa  (orang-orang lemah) di antara kamu” (HR Bukhari).

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ ، فَيَقُوْلُ أَحَدَهُمَا : اللَّهُمَّ أَعطِ مُنْفِقاً خَلَفاً، وَيَقُولُ الآخَرُ : اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكاً تَلَفاً

“Tidak ada satu hari pun, di mana seorang hamba melalui pagi harinya kecuali dua malaikat turun, yang satu berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak”, sedangkan malaikat yang satu lagi berkata, “Ya Allah, timpakanlah kerugian kepada orang yang bakhil” (HR Bukhari dan Muslim).

Donasi pendidikan/beasiswa Astrid Nuraini bisa disalurkan dalam program INFAQ CERDAS IDC.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.